Semata hanya kepada sang maha pencipta semuanya akan kembali, tiada daya upaya kecuali darinya yang telah memberikan semua yang terbaik kepada hambanya
“sang maha pencipta”
Kepada dia yang telah menaruh kegembiraan kepada manusia yang mengharapkan cintanya,
Memberi pengetahuan tentang kesengsaraan jika seseorang menampikkan kecintaannya yang abadi.
Kepada kekasihnya yang ia jadikan kecintaan di seluruh alam sebagai contoh bagi makhluknya yang begitu besar kecintaannya pada ummatnya,
Kepada hamba yang mengajarkan pengajaran dari sang maha pencipta kepada seluruh ummat di akhir peradaban yang akan sesaat lamanya.
Kepada yang telah mengisi hati ini walau mungkin hanya untuk sesaat, hanya membayang menjandikan aku buih dalam riak percikan gelombangnya.
Untuk seseorang yang belum bisa ku terka dimana ia melempar segala suka dan hanya bisa kupastikan padanya diriku bukan siapa – siapa, bukan juga orang patut dibanggakan karena aku tak punya apa – apa.
Meski banyak ku tahu kisah lamanya
Bersama orang lain yang mungkin juga mencintainya.
Aku tak perduli
Karena sejak saat itu dialah mutiaraku
Tak perduli betapa nista orang lain menganggapnya
Atas apa yang ia lakukan dahulu
Tak perduli betapa lacur kisah lampau yang pernah membalut kisah di setiap harinya secara sengaja atau tidak bersama dengan yang lain saat dulu.
Bukan semua itu yang ku perlu
Lagipula ,mutiara tetaplah mutiara
Tak akan jatuh nilainya
Walau diambil dari tumpukan sampah
Mulai detik itu yang kubutuh setianya
Mungkinkah ia setia menanti ?
Karena penantiannya bukanlah penantian seorang hawa
Cukup penantian seorang biasa.
No comments:
Post a Comment