other poets

cari puisi mu

Google
 

22 Feb 2008

beku

Ternyata dirimu beku

Abadi dan tak terjarak waktu

Membuatku jauh dari tapakmu

Menghilangkan segala rasa yang eresap

Ternyata dirimu sembilu

Menyayatku dan aku terluka kini

Tetapi kau hanya menancapkan mata

Pada sudut di ruang bahagia

Tak perlu aku tahu lagi

Apa yang nampak gembira untukmu

Tak perlu aku gelisah

Tentang apa kau berduka

Karena aku tak mungkin perduli atasmu

Dirimu Cuma fatamorgana

Kau selipkan itu hingga aku membayang

Menutupi panas dalam dinginnya dirimu

Kau lupa retorika yang bernyawa


Sampai sat ini aku mengaku,

“ ku cinta kau yang dahulu.”

Memandang malas tetapi tak ragu

Kubenci tapi kuridu

Semuanya tak terbayar lewat masa depan

Yang akan berjalan

Tinggal kenangan hal ini jadinya

Sedikit perjumpaan lebih baik

Daripada cibiran dan selamat tinggal

Cobalah jujur bahwa kau berubah tak ku suka

Kau selalu angkuh dalam langkah

Selalu angkuh ketika kau berdiri

Mencoba meraih gelar yang tak kau perlu

Hanya agar semua memperhatikanmu

Sebagai sosok berkharisma

Dan patut dicintai

Tetapi aku kesal

Aku suka kau pendiam

Agar bisa ku manja

Dengan keterbatasanku

Kau terima

Suatu saat aku akan hadir disebelah tanganmu

Membawamu jauh ke dalam bahagiaku

Dan disana kau bebas tertawa, semaumu, semuanya

Sampai kau mampu berubah

Aku menanti dan mencari dirimu yag dulu.

Untuk selanjutnya

Aku tetap benci kamu.

No comments: