other poets

cari puisi mu

Google
 

22 Feb 2008

CHAPTER 4

Iv

Optimisku hilang karena waktu tidak lagi memberi kesempatan kepadaku menatapnya dan kesempatan untukku berbuat sombong padanya, untuk segala perasaan yang aku miliki aku tidak berharap bulan jatuh kepangkuanku, meski hanya sinarnya, aku tetap bahagia, karena rinduku akan selalu ada.

Aku ingat perkataan seorang pujangga dalam lembar yang pernah ku baca

“dialah terakhir kuucap sebelum aku terlelap, dialah juga pertama ku sebut setelah aku terjaga.”

Sungguh indah, teramat indah.

Dan bilamana tiada lagi bisa aku menatapnya, biarlah aku menyatukan kehendak dengannya, membiarkan dia bebas bersinar untuk siapapun tanpa harus bingung atau malu, sehingga aku pun tidak kesal menatap indah bayangnya di tepi telaga ditemani sepi dan gelap malam sendiri.

No comments: